Kamis, 13 Desember 2012

my special day, 101212

diposkan oleh tyascil di 07.12 0 komentar

Hari ini gue ngerasa hidup dalam dongeng yang kaya mimpi gitu. Kaya hidup tuh gue yang nentuin alur ceritanya. Sumpah demi apapun gue seneng banget hari ini. Sakit juga engga berasa saking senengnya;;)
Pagi ini saat aku membuka mata, kuingin matahari segera menampakkan sinarnya yang hangat. Aku ingin segera bertemu pangeranku. Pagi ini kuawali dengan senyum ceriaku, bukan senyum kepalsuan seperti hari-hari biasa. Aku memulai hari ini dengan semangat. Aku memang sedikit terlambat ke kampus tapi itu tidak masalah. Hampir setiap 15 menit sekali aku menengok jam di handphone kesayanganku.
“Kenapa sih jam 11 itu lama banget?” gerutuku.
“Lo kenapa pengen cepet-cepet balik?” tanya Asti.
“Bukan pengen pulang, tapi pengen ketemu pangeran,” jawabku sambil senyum-senyum.
Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 10.45, akupun mulai gelisah tidak sabar ingin bertemu sang mantan yang masih sangat aku sayangi. Aku tau, hari ini aku akan menjadi perempuan super jahat yang pergi bersama kekasih orang lain demi kebahagiaanku. Aku tidak pernah menganggap perbuatanku ini salah karena aku memang tidak ikhlas saat memutuskannya, dulu. Aku memutuskan karena memang tidak ada pilihan lain. Ah sudahlah, yang lalu tidak usah dibahas lagi.
Akhirnya kelas hari ini selesai juga, aku langsung segera menghubungi Fiyyan. Saat aku menelfonnya, ternyata mba-mba operator berkata, “Nomor yang anda tuju sedang sibuk.” Aku telah berusaha menelfonnya beberapa kali, tapi tetap saja begitu. Akhirnya kuputuskan untuk mengiriminya pesan singkat. Dan tak lama kemudian nomornya sudah dapat dihubungi kembali. Kami janjian di Halte KFC Lenteng Agung. Tanpa berlama-lama aku langsung mencari teman menyebrang untuk menuju TKP.
Sesampainya di KFC, agak lama aku menunggu dan hadirlah seorang pangeran yang sampai saat ini masih aku harapkan. He looks more handsome. Agak lama juga kami berpikir ingin pergi kemana, tak lama kemudian Fiyyan langsung menjalankan si biru miliknya. Aku bertanya, “Tasnya gede amat, isinya apaan? Masa nginep  semalem aja pakaiannya sebanyak itu.” Ia hanya terdiam. Matahari siang itu begitu menyengat tapi aku sangat rindu padanya. Kuberanikan diri untuk bertanya, “Gue boleh meluk lo?” Lama sekali ia terdiam, dan saat keluar dari perkampungan akhirnya ia menjawab, “Sekarang boleh peluk.” Tanpa malu-malu aku langsung memeluknya, mencium aroma tubuhnya yang khas.
“Rumah Setya udah kelewatan belom?” tanya Fiyyan.
“Belom,” jawabku singkat.
Fiyyan pun melaju ke arah rumah Setya. Saat sampai, kupikir ia ingin ke rumah Setya tapi ternyata ia hanya ingin melewatinya. Ia membawa motor kesayangannya itu menuju ke arah rumahku. Ia menyuruhku untuk menaruh laptop dan mengambil helm. Kami berencana untuk hujan-hujanan.
Sesampainya di rumah, ia tidak berhenti persis di depan rumahku. Tapi ia berhenti di satu rumah sebelum rumahku. Dan ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya itu.
“Wah gede banget tedy bear-nya,” kataku seraya mendekap boneka yang diberikan oleh Fiyyan.
Tak lama kemudian pemilik rumah keluar, si anak balita yang sering aku ajak bermain bersama sang ibu. Mereka hanya terdiam melihatku. Tanpa berlama-lama membuang waktu, Fiyyan menyuruhku untuk cepat-cepat ke rumah untuk menaruh boneka+laptop dan mengambil helm.
Setelah itu kami pun berputar-putar tidak jelas dan pada akhirnya kami menuju ke UI. Disana Yuni, kekasih Fiyyan, menelfon Fiyyan. Dan bete-ku mulai keluar. Tadinya aku memeluk Fiyyan tapi mendengar mereka berbincang-bincang lewat telfon, rasanya aku ingin lompat dari motor saat itu juga. Aku melepaskan pelukan seraya menutup kaca helmku dan memasang muka bete. Tapi lama kelamaan aku pun menangis.
Selesai menelfon, Fiyyan memberhentikan motornya entah dimana. Ia menengok ke arahku dan berusaha membuka kaca helmku tapi ku tepis tangannya itu. Ia pun melanjutkan perjalanan sambil menarik tanganku, agar aku memeluknya kembali. Tapi aku selalu melepaskan pelukkan itu. Ia pun mengajakku untuk makan bakso dan aku mulai dapat tertawa kecil.
“Eh ketawa,” ledek Fiyyan.
Dulu selama pacaran, kami tidak pernah seromantis ini. Setelah putus, baru aku merasakan ke romantisan itu. Aku serasa berpacaran dengan Fiyyan lagi. Tidak ada acara suap-suapan sih tapi acara sok so sweetnya ada yaitu saat aku mengelap keringat Fiyyan dengan tisu. Saat ingin mengelap aku berkata, “Yah so sweet deh nih.” Dengan cepat Fiyyan menjawab, “Gamau? Yaudah gausah.” Aku pasti maulah, kapan lagi ada acara so sweet so sweet-an seperti sekarang ini. Fiyyan berkata bahwa Yuni memberikannya kue ulang tahun waktu itu, ia berharap aku yang memberikan. Dalam hati aku berkata, “Kalo gue masih jadi pacar lo, gue bela-belain ke Cikampek cuma buat ngasih kue ulang tahun yang ga seberapa itu.”
Tak lama kemudian hujan pun turun, Fiyyan mengajakku pulang tapi hujan begitu deras. Aku sempat dilema, pulang sekarang atau nanti. Tak perlu berpikir lama, akhirnya aku memutuskan untuk hujan-hujanan ke rumah Setya. Fiyyan memberikan jas hujannya kepadaku sambil kugendong tasnya dipundakku. Di jalan, Fiyyan baru mengatakan kepadaku kalau ia tidak kuat dingin. Aku tidak tega melihatnya kedinginan, kepeluk ia erat-erat. Dingin masih menusuk sampai ke tulang. Aku ingin memberikan jas hujan kepada Fiyyan, tapi ia tidak mau. Kami tetap menerobos hujan agar segera sampai dan dapat berganti baju.
Sesampainya di rumah Setya, ramai oleh teman-teman kampusku yang sedang mengerjakan tugas. Dengan pedenya aku berbincang-bincang dengan Fiyyan di ruang tamu tanpa membantu teman-temanku mengerjakan tugas. Fiyyan sempat berkata, “Mau cium pipi.” What’s mean?
Setelah hujan reda, Fiyyan mengantarku pulang ke rumah dan bertemu dengan ibuku sebentar. Rasanya aku tak ingin berpisah dengannya. Aku ingin selalu bersamanya. Sekarang, aku bisa memeluk boneka darinya dan menganggap itu adalah Fiyyan
Read More...

Kamis, 08 November 2012

Bersiap Pergi

diposkan oleh tyascil di 08.06 0 komentar
Aku sudah memutuskan kapan aku harus pergi, pergi selamanya dari hidup Iqbal. Aku tak sanggup harus terus berlama-lama menyakiti perasaan Wanda. Lebih baik aku sendiri yang menanggung sakit ini. Walaupun aku membenci Wanda, satu hal yang perlu kalian ketahui. Aku ini sama-sama perempuan biasa seperti Wanda yang dapat merasakan sakit hati apabila dikhianati. Aku tidak ingin jika suatu saat nanti aku berada diposisi Wanda. Pasti itu amat sangat menyakitkan.
"Kalo nanti, suatu saat, tiba-tiba gue ilang, jangan hubungin gue ya. Berarti itu saatnya gue harus pergi. Gatau sanggup apa engga tapi bisa gabisa harus bisa. Gue semakin rapuh kalo harus terus kayak gini, jujur gue gakuat. Gue cemburu kalo lo lagi sama Wanda padahal gue udah bukan siapa-siapa lo haha cewe bodoh emang gue mah," kataku sambil menjatuhkan beberapa butir air mata.
"Hemmmm," Iqbal hanya mengeluarkan suara itu.
"Kenapa engga komentar? Beban gue banyak banget. Gue ga cuma mikirin perasaan gue sendiri. Gue juga mikirin perasaannya Wanda, itu yang bikin gue semakin engga kuat. Gue emang gasuka sama Wanda bahkan bisa dibilang gue benci sama dia, tapi gue juga mikir kalo sekarang gue ada di posisi dia dan gue mikir kalo gue juga dikaya giniin sam orang nantinya. Gue gamau," jelasku panjang lebar menahan air mata.
"Terus nanti apa yang bakal lo lakuin?" tanya Iqbal singkat.
"Setelah gue pergi? Gue gatau bakal ngapain dan kaya gimana, mungkin gue gila. Sebenernya gue pengen banget pergi sekarang tapi gue masih punya rencana yang belom gue selesaiin," jelasku pada Iqbal.
"Apa rencana lo?" tanya Iqbal ingin tahu.
"Buat ultah lo nanti tanggal 24 November, mungkin setelah itu gue langsung pergi kok gaakan ganggu hidup lo lagi dan bikin lo berantem mulu sama Wanda," tangisku terdengar sangat jelas.
Iqbal hanya dapat terdiam, mungkin dia bertanya-tanya apa yang akan terjadi padaku nantinya. Sejujur-jujurnya, aku hanya ingin Iqbal tidak mendapatkan Wanda karena aku tidak mendapatkan Iqbal. Tapi aku tidak sejahat itu, hanya keinginan tapi aku tidak akan mungkin menghancurkan hubungan orang kalau orang itu tidak macam-macam denganku.
Keesokan harinya, Iqbal memintaku untuk mengirimkan foto-foto jaman kami pacaran dulu. Saat kutanya untuk apa, ia hanya menjawab, "Gue kangen sama lo, kangen." Karena aku tidak tega mendengar suaranya yang seperti itu, maka ku kirimkan sebagian foto-foto kami tetapi ia meminta semua. Akhirnya ku kirimlah semua foto.
Semenjak aku mengatakan semua yang akan kulakuan, Iqbal semakin baik kepadaku. Kami sering mengirimkan voice note akhir-akhir ini. Hanya suara itu yang dapat aku dengar saat aku kangen dengan Iqbal. Aku sudah tidak dapat bebas menelfon, seperti dulu:')
***
Iqbal: lo kan sering cerita tentang Kevin, sekarang gue boleh cerita tentang Wanda ngga?
Dalam hati aku berkata, "Lo tuh bego atau tolol sih? Jelas-jelas gue gasuka sama dia, kenapa lo mau cerita tentang dia ke gue?"
Tania: yaudah cerita aja.
Iqbal: nanti ya gue cerita.
Malam-malam seperti biasa, Iqbal menelfonku. Ia tidak menceritakan tentang Wanda, melainkan tentang apa yang sedang ia alami. Aku tidak mengerti persis apa maksud dari semua ceritanya. Yang jelas setelah mendengar semuanya, dadaku terasa sesak dan tidak bisa bernafas. Iqbal memanggil-manggil namaku, tetapi aku tidak bisa berkata apapun. Sakit. Sakit sekali. Setelah aku dapat bernafas dengan stabil, Iqbal meminta maaf padaku. Suasana memanas dan kami saling mencoba mencairkan suasana.
Read More...

Minggu, 28 Oktober 2012

TERTATIH

diposkan oleh tyascil di 13.47 0 komentar
Aku sendiri dalam kesakitan ini. Entah sanggup atau tidak, pasti akan ku jalani. Ini hidupku, ini semua rencana Allah. Mungkin Allah akan memberikan keindahan yang benar-benar indah pada waktunya nanti. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kalaupun Allah memberikan kesempatan untuk aku mengatur hidupku sendiri, mungkin aku tidak akan pernah mengerti arti kehidupan.
Tengah malam entah ada angin apa Iqbal menelfonku dan berbincang-bincang denganku.
"Eh, Wanda sms buat lo nih."
"Apaan?"
"Pi...."
"Gak ah, itu buat lo!"
"Dengerin dulu nih. *Pi, kok sibuk? Yaudah buat yang lagi telfonan keep spirit buat job-nya.* Nahloh ketauan lu."
"Hah? Kok gue? Kan lo yang nelfon."
"Gue yang nelfon? Pulsa gue? Yaudah ah matiin-matiin. Assalamualaikum."
Dengan sopannya Iqbal menutup telfon tanpa ia tau perasaanku. Aku hanya dapat senyum sambil menangis mendapat perlakuan seperti itu. Kalau aku ingin marah-marah, siapa aku. Apa hakku marah-marah kepadanya. Setelah itu Iqbal menelfon Wanda kemudian Iqbal memberitahuku agar tidak menghubunginya dulu selama seminggu.
Keesokkan harinya aku lupa, aku menelfon ke nomer Iqbal dan ternyata Wanda yang membawa nomer Iqbal. Akhirnya keributan antara kami bertiga pun terjadi. Wanda marah kepada Iqbal, Iqbal marah kepadaku. Sampai iqbal melarangku menghubunginya lagi.
5 hari berjalan dengan tidak lancar, setiap hari aku selalu marah-marah tidak jelas. Aku hanya butuh sapaan Iqbal. Malam itu tepat sekali teman Wanda mengupdate status dan menyinggung masalah yang sedang aku hadapi. Dikesempatan itu lah aku memulai semuanya. Aku menceritakan semuanya kepada teman Wanda, membenarkan semuanya karena aku dianggap perusak hubungan orang.
Iqbal: Mau lo apa sih, Tan? Lo mau temenan sama gue apa mau bikin masalah makin runyam sih?
Tania: Gue mau temenan! Gue cuma gasuka kalo dibilang ngerusak hubungan orang karna gue emang gapernah ngelakuin itu."
Iqbal: Terus lo kenapa begitu? Kalo lo ngikutin apa kata gue pasti gabakal dibilang apa-apa sama orang. Lo itu ga ceroboh tapi lo sengaja kan?
Tania: Dulu kan gue pernah nyuruh lo bilang ke Wanda biar dia minta maaf sama gue tapi lo doang yang ngewakilin, akhirnya gue nyuruh temen dia biar bilangin ke Wanda tapi emang kayaknya dia gamau. Yaudah gue pikir, biarin aja deh daripada ngga ikhlas.
Iqbal: Yaudah terserah lo! Jangan pernah contact gue lagi! Gue siap lo bunuh secara perlahan!
Tania: Mungkin orang mikir lain tapi maksud gue cuma begitu.
Iqbal: KALO LO MASIH NURUTIN EGO LO, GA AKAN BERJALAN SEMUA KEINGINAN LO!
Tania: Jadi gue salah?
Iqbal: SEBENERNYA LO GA SALAH TAPI KARNA EGO LO, KESALAHAN SEMUA MEMUNCAK DI LO!
Tania: Terus gue harus diem aja?
Iqbal: Ya lo berfikir aja apa yang bakal ngerusak keinginan lo, ya lo hindarin. Lo masih butuh gue gak?
Tania: Yaudah gue bakal nyimpen sakit hati gue sendirian. Iya gue butuh, butuh banget:(
Iqbal: Paling engga o berfikir untuk kebutuhan lo dulu jangan sampe yang lo butuhin malah ngejauhin lo.
Tania: Oke gue ngerti. Gue bodoh banget sih, selalu nyusahin lo.
Iqbal: Serah lo sekarang mau gimana. Oke, lo menang. Gue ngaku kalah, silahkan kalo lo mau hancurin hidup gue.
Tania: Engga, gue gamau ngancurin lo. Gue sayang sama lo, gabakal gue tega.
Iqbal: Tapi gue mohon, kalo pun gue harus sujud di kaki lo bakal gue lakuin asal jangan sakitin orang lain. Lo cerita apa aja ke temennya Wanda?
Tania: Gue cuma cerita dari awal kita jadian sampe waktu kita putus pertama. Terserah deh sekarang lo mau bilang apa ke Wanda, ngomongin apa tentang gue, ngejelek-jelekin gue. Bebas!
Iqbal: Plis gue butuh waktu, gue ngedrop banget!
Seiring berjalannya waktu, emosi kami mereda dan kami kembali berteman seperti biasa. Aku tetap menyimpan sakit hatiku. Iqbal tidak akan pernah tau bagaimana rasa sakit yang kurasa. Mungkin dia akan merasakannya juga kalau karma datang padanya. Aku masih tetap dapat berkomunikasi dengan Iqbal secara diam-diam. Entah apa yang akan terjadi kalau kejadian itu terulang kembali.
Read More...

Rabu, 03 Oktober 2012

Long Distance RelationSHIT!

diposkan oleh tyascil di 09.03 0 komentar
Kubuka jendela kamarku perlahan agar cahaya masuk ke dalam ruangan pengap ini yang selalu ku abaikan karena kesibukanku sebagai seorang mahasiswi baru. Aku selalu bertanya-tanya "hari ini dapet temen baru lagi nggak ya?" In fact, I always get a new friend every day:)
Aku memiliki beberapa teman berbeda jurusan tetapi seangkatan. Dan yang terdekat adalah Diar. Aku dan Diar sangatlah dekat, semua cerita yang kumiliki saat aku SMA pun diketahui oleh Diar, sampai-sampai ia pun tau kalau aku masih stuck di satu manusia bernama Ray. Walau aku sudah mencoba untuk dekat dengan beberapa laki-laki, semuanya tidak bisa membuatku membelokkan pikiran.
Akhirnya ku bulatkan tekad untuk benar-benar moving on. Aku meminta Diar untuk mencomblang-kan aku dengan temannya, Iqbal. Awalnya memang aku tidak menaruh rasa pada Iqbal. Hanya butuh waktu 5 hari untuk pen-de-ka-tan. Dan setelah itu kami resmi pacaran. Diam-diam saat itu aku memang belum menaruh rasa sedikitpun. Kupikir rasa itu akan muncul dengan sendirinya seiring waktu. Dan kami belum pernah bertemu sebelumnya karena jarak yang tidak dekat.
Ini pertama kalinya aku punya pacar. Ya aku tau mungkin aku terlambat, tetapi aku sudah mencoba untuk langsung serius. Sewaktu SMP dan SMA aku memang memutuskan untuk 'single'.
Seminggu setelah aku dan Iqbal resmi pacaran, aku mulai sayang padanya. Aku adalah tipe orang yang kalau sudah sayang, akan sangat sayang pada orang itu. 17 hari setelah kami mengikat janji, Iqbal memutuskan aku dengan alasan bahwa ada seorang perempuan yang menyukainya dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya. Hatiku sudah hancur saat itu. Berat rasanya untuk pergi dari sisinya. Beberapa hari kemudian ia kembali padaku. Ia datang dari Cikampek ke Jakarta hanya untukku. Kami bertemu di rumah Diar untuk pertama kalinya. Rasanya sedikit canggung, bertemu seseorang untuk pertama kalinya tetapi kami sudah mempunyai janji.
"Hey, siapa ya? Main masuk-masuk rumah orang," candaku.
Iqbal hanya tersenyum dan mendekatiku. Aku pun menyalaminya. Disitu aku sudah tidak sabar ingin mendengarkan cerita-ceritanya mengenai perempuan itu. Ia menceritakan semuanya dan entah aku harus percaya atau tidak. Setelah semua ceritanya selesai, Iqbal mengantarku pulang ke rumah. Dua hari berikutnya, kami bertemu lagi dan ia menjemputku di sebuah tempat. Setelah itu aku langsung ke rumah temanku yang bernama Yasmin.
Iqbal membuatkanku tattoo dengan henna di punggungku. Ia sempat membuatku malu karena dia bilang dia ingin menghipnotisku tapi ternyata aku hanya di'kerjain'. Ah sial! Setelah Ashar, Iqbal mengantarkanku pulang dan mampir sebentar. Sampai saatnya pulang, sepertinya ia belum mau meninggalkanku. Karena itu artinya kami akan jarang bertemu lagi.
***
Setiap malam, Iqbal menemaniku lewat telfon. Beginilah nasib dua insan yang LDR. Iqbal banyak mengjariku banyak hal, membuatku selalu tabah dalam menghadapi cobaan, dan hal-hal yang lainnya. Ia selalu menguatkan aku dalam segala hal.
Tiga bulan kami tidak pernah bertemu, dan memang aku sempat curiga. Sesibuk-sibuknya laki-laki, ia pasti berusaha untuk menemui pacarnya. Lain dengan Iqbal dan aku tidak tau apa yang terjadi dengannya, aku selalu berusaha untuk positive thinking dan percaya.
Sebelum aku mudik ke Solo, Iqbal datang ke rumahku dan itu membuatku senang. Sangat senang. Tapi ia hanya satu hari itu, sorenya pun ia kembali ke Cikampek.
Iqbal pernah berjanji padaku akan kembali lagi ke rumahku setelah lebaran dan belum sempat dia datang, terjadilah insiden besar yang membuat kami harus menyudahi semuanya di tanggal 1 September yang aku anggap September itu adalah bulan berduka. Tiga hari aku tidak makan, bukan menyiksa diri tapi memang sulit menelan makanan, dan tiga hari lagi aku berpuasa:"
Kami putus karena orang ketiga dan itu yang selalu aku curigai. Hatiku hancur sehancur-hancurnya. Aku tidak tau apa salahku sampai aku mendapat cobaan yang seperti ini. Aku ingin saat aku memiliki pacar, ia juga menjadi calon suamiku tapi kenapa semuanya harus seperti ini? Dan pada akhirnya Iqbal dan si selingkuhan itu tetap bersama tanpa memikirkan perasaanku. Ya, cinta itu harus egois. Beberapa minggu aku selalu marah-marah tidak jelas, sampai akhirnya aku mengajak Iqbal damai dan berteman. Pada akhirnya kami berteman.
Aku hanya ingin dapat mencurahkan semua masalah keluarga yang kumiliki kepada Iqbal. Tetapi entah kenapa Iqbal tidak pernah menanggapi semua cerita-ceritaku sampai aku sempat berfikir kalau ia tidak benar-benar ingin berteman denganku. Yasmin lah yang membantuku menyampaikan semua yang ingin ku sampaikan pada Iqbal. Dan setelah itu kami masih bisa terus berkomunikasi. Tetapi aku sedikit kesal saat Iqbal memutar waktu dan membuatku ingat masa yang lalu. I just wanna pour out my heart to you, I don't wanna expect you to be mine again!
bersambung ke https://diarybundanajla.blogspot.com/2012/10/tertatih.html
Read More...

Senin, 30 Januari 2012

galau SNMPTN 2012

diposkan oleh tyascil di 20.24 0 komentar
Hai guys, gue lagi galau banget! Bahkan kayaknya ini galau tergalau yg pernah gue alamin *emote nangis sambil ngelap air mata* Tahun lalu gue udah gagal dapetin PTN karna gue masih belom ngerti univ mana yg harus gue pilih. Sekarang gue udah ngerti gimana caranya pilih PTN.
Awalnya gue udah galau liat passing grade. Mau ke UNS tapi baru ngeliat passing grade nya bentar udah gak gak gak kuat~ terus gue liat UNPAD tapi bagi gue passing grade nya tinggi2, gue takut, gue ga berani ke sana. Daripada di depak mentah2. Akhirnya gue berpindah ke daerah jawa timur. Gue buka UNAIR, ehem menarik tapi gue juga buka UNBRAW. Yep, galau deh milih antara dua itu, udah gitu gue bingung mau ekonomi pembangunan atau administrasi bisnis. Hufff kuliah itu bener2 bikin galau ya *emote sedih muka kelipet*
2 hari berlalu dan 2 hari pula gue ngegalauin SNMPTN sampe akhirnya gue menemukan hidup gue, gue mau ambil administrasi bisnis UNBRAW karna passing grade nya ga terlalu tinggi, kurang dari 50 lah pokoknya. Terus pilihan ke duanya harus yg lebih lebih lebih mudah, maybe gue ambil UIN jurusannya masih rada galau sih tapi yakin lah gue ambil manajemen:D
padahal dulu keluarga gue pernah bilang "ngapain kamu capek2 belajar itung2an di ipa kalo ujung2nya manajemen?" mereka bilang gitu gara2 gue pernah bilang "aku kuliah mau ambil jurusan manajemen aja ah, seru kayaknya" dan gue bilang gitu gara2 Dadit-_- dia provokatorin gue biar tertarik sama manajemen terus masuk manajemen deh. Loh curhatnya menyimpang, oke kembali ke masalah awal.
Tahun lalu nyokap ga ngizinin ke luar kota, dan kemaren waktu gue nyari tau tentang UNS, UNPAD, UNAIR, UNBRAW, gue beraniin diri buat nanya ke nyokap dan ternyata diizinin. Demiapapun gue seneng bukan main dan gue makin semangat! semangyas, semangat Tyas! Gue harus bisa dapet PTN tahun ini! Gagalnya tahun lalu aja, cukup sekali aja gagalnya! Sekarang pasti berhasil! OPTIMIS! YaAllah semoga Tyas nya bisa dapet PTN tahun ini...aamiin yaAllah *emote berdoa*
Read More...

Rabu, 18 Januari 2012

New Year Eve 2012

diposkan oleh tyascil di 09.29 0 komentar

Tahun baru 2012 ini mungkin tahun baru yang gak akan gue lupain sepanjang masa. Pertama kalinya gue bisa tahun baruan sama temen-temen gue dan ngerasain seneng seseneng-senengnya walaupun acaranya “begitu” doang. Tapi Dara, Lia, Bella, Eka, Laudy, Adit, Rere, Raksa, Ewin, Gilang, dan yang gabisa dateng kemaren, kalian itu udah kayak keluarga ke-dua gue:)

Kalo tahun baruan bareng keluarga kan udah setiap tahun jadi gada rasa yang “wah” sama sekali tapi tahun ini beda banget deh. Jadi rasanya tahun baruan sama temen-temen itu begitu ya. Susah seneng kita lewati bareng-bareng. Bingung mau bilang gimana saking senengnya hahah tahun lalu sih tahun baru ter-“bete” yang pernah gue laluin. Beda banget lah sama kali ini.

Foto-foto bareng, makan ikan+ayam bareng, main kembang api bareng, begadang bareng, dan jalan-jalan pagi bareng. Nganterin Bella pulang jam 3.30 gara-gara udah ditelfon sama maminya. Berbete-bete bareng gara-gara anak-anak cuwunya tidur semua dan kita gajadi jalan-jalan keliling jakarta. Ngefotoin anak-anak cuwu yang lagi tidur itu seru guys~ Raksa doang deh yang kena blitz langsung bangun, yang lain mah cups lah-_-

Pertama kalinya bangunin anak-anak cuwu yang tidur dan ternyata susahnya nampol. Berasa bangunin mayat gitu._. Apalagi waktu ngebangunin Rere beeeeh bener2 kayak mayat deh susaaaaahhhh banget banguninnya pfft-,- pas udah pada bangun, jalan deh ke taman menteng dan gue pake wedges. Kebayang gak tuh anehnya gimana. Tumben-tumbennya si Adit ngebeliin gue, Lia, Eka susu ultra pas di 711 Menteng. Pulang dari taman menteng, ban motor Rere bocor dan kita nemenin Rere nyari tambel ban yang rata-rata masih pada tutup karna masih pagi. Dan ciwi-ciwinya ngantuk gara-gara cuwu-cuwunya naik motor super duper pelaaaaannn banget nungguin Rere nuntun motor. Kita solid guys walaupun kita engga ikutan nuntun motor:p

Pulang hampir ujan-ujanan dan untungnya si Raksa baik hati nganterin ciwi-ciwi nya pulang naik mobil, walaupun gue ga dianter sampe rumah tapi ya makasih banyak lah:D

Thanks buat semuanya yang udah mau dan bisa dateng, you are crazy guys hahah buat Widad, Nissa, Diaz, Chika, Lindy, Eeng, Gustaf semoga tahun depan bisa ikut ya aamiin (‾ʃƪ‾)

Read More...
 

Cerita Tyas Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea